Kamis, 12 Juni 2014

ANALYSIS FILM HANIBAL


BAB I
PENDAHULUAN
SINOPSIS:
Film Hannibal adalah film sequel dalam beberapa film yang awalnya diceritakan dalam bentuk novel. Silence Of The Lambs (1991), Thriller Red Dragon (2001),  Hannibal (2006) dan Hannibal Rising (2007). Dalam Hannibal Rising lebih menceritakan bagaimana masa kecil Hannibal yang dapat mengubahnya menjadi julukan sebagai “cannibal”. Hannibal adalah seorang bocah laki-laki yang berusia delapan tahun di awal cerita yang bersetting tahun 1941 ini. Ia bersama keluarganya tinggal di istana Lecter di Lithuania, ketika Operasi Barbarossa, sebuah Invasi Hitler pada Uni Soviet, merubah wilayah Baltic menjadi ujung tanduk dari Perang Dunia kedua yang bagaikan lautan darah. Untuk menghindari menjadi salah satu korban perang, Lecter bersama dengan adiknya, Mischa, dan kedua orangtuanya melarikan diri ke sebuah pondok berburu di hutan untuk menghindari pasukan Jerman yang mulai maju mendekat ke daerah istana Lecter. Setelah tiga tahun peperangan yang menegangkan, Nazi akhirnya diusir keluar dari negara- negara yang sekarang dikuasai Uni Soviet. Selama usaha kemundurannyanya itu, para Nazi ini pun tak habis akal dan menghancurkan tank-tank Soviet yang terlihat di sepanjang jalan, termasuk salah satunya adalah tank yang tengah berhenti di pondok keluarga Lecter untuk sekedar meminta air. Ledakan yang dihasilkan oleh tank yang meledak itu pun membunuh setiap orang yang ada di pondok keluarga Lecter kecuali Hannibal dan Mischa, karena mereka berdua tetap berada di dalam rumah ketika tank tersebut diledakkan. Mereka berdua pun terus berusaha bertahan hidup di dalam pondok hingga enam tentara Lithuania, yang dipimpin oleh seorang kolaborator Nazi bernama Vladis Grutas, menyerang dan menjarah pondok tersebut. Gagal menemukan makanan satupun untuk mereka berenam, Kolaborator Nazi yang terbuang tersebut akhirnya membunuh dan memakan Mischa Lecter, sementara Hannibal Lecter mencoba untuk menolong adiknya namun ia di pukul oleh salah satu tentara tersebut hingga ia menjadi lemas dan pingsan, sebelumnya dengan pandangan kabur ia melihat bagaimana sang adik disiksa lalu dimakan oleh para tentara tersebut. Pada suatu ketika kediaman Lectur tersebut pun hancur oleh serangan peperangan pada saat itu. Salah satu dari anggota tentara tersebutpun mati sedangkan kelimanya kabur dan Hannibal pingsan. Kemudian ia ditemukan linglung oleh salah seorang kru tank Soviet. Ia Nampak bisu dan tidak dapat menjawab satupun pertanyaan dari kru tank Soviet tersebut, Hannibal pada akhirnya dibawa kembali ke Istana Lecter yang sekarang telah menjadi sebuah Panti Asuhan Soviet untuk anak - anak yang kehilangan kedua orang tuanya. Setiap malam ia selalu bermimpi bagaimana Mischa disiksa dan dibunuh, tidurnya pun menjadi tidak tenang setiap malam hingga ia beranjak dewasa. Di masa remaja Hanibal juga sudah terlihat menunjukan perilaku yang mudah tersinggung dan pemarah. Hal ini tampak ketika hanibal diledek oleh temannya dan kemudian ia menusukkan garpu ke tangan temannya. Hannibal kabur dari panti asuhan tersebut dan mencoba untuk menemui sanak keluarganya. Ia mencoba untuk menemui keluarganya namun ternyata sang paman telah meninggal, yang tersisa hanyalah istri dari sang paman, bibi Jepang-nya, Lady Murasaki, dan perlahan namun pasti mereka pun membangun sebuah hubungan yang spesial alih-alih romantis. Selama di Perancis, sebagai sosok yang pintar dan cerdas, Lecter kemudian berkembang dan mempelajari masalah kedokteran. Hingga di masa remajanya, Hannibal melakukan pembunuhan pertamanya dengan membunuh seorang tukang daging lokal yang menghina bibinya, Lady Murasaki. Inspektur Popil, seorang detektif Perancis yang juga kehilangan keluarganya karena perang seperti halnya Hannibal, menduga Hannibal lah yang melakukan pembunuhan terhadap tukang daging tersebut. Namun pada akhirnya Hannibal bisa lepas dari tuduhan tersebut dengan bantuan campur tangan Lady Murasaki. Lecter kemudian berusaha membagi waktunya antara sekolah kedokterannya di Perancis dan berburu mereka-mereka yang telah membunuh dan memakan adiknya, Mischa. Satu persatu, dia membuntuti Grutas dan keempat anak buahnya dan membunuh mereka dengan cara yang mengerikan.
Film Silence Of The Lambs (1991) menceritakan tentang Clarice Starling seorang agen FBI yang masih menjalani pendidikan di Academy FBI, mendapatkan tugas dari Jack Crawford Kepala Divisi Ilmu Prilaku untuk menyajikan questioner kepada psikiater forensic brilliant dan sosiopat kanibalistik Dr. Hannibal Lecter yang mendapatkan hukuman seumur hidup untuk serangkaian pembunuhan brutal dengan pengamanan no.1  di Baltimore State of the hospital for the criminally insane yang di pimpin oleh Dr. Frederick  Chilton. Maksud utama Crawford adalah untuk mencoba meminta bantuan Lecter untuk mengungkap pembunuhan berantai yang pelakunya dijuluki buffalo Bill yang modusnya adalah wanita dengan kelebihan berat badan, membuat korbannya kelaparan selama 3 atau 4 hari, kemudian membunuh dan mengulitinya kemudian membuang mayatnya di sungai terdekat. Pelaku di duga pasien Lecter yang sebelumnya adalah psikiater dan juga pelaku pembunuhan berantai yang sadis dan ada hubungan dengan Benjamin Raphail yang membunuh Klauss yang juga merupakan pasien Lecter. Starling membantu Crawford melakukan otopsi ketika korban ke enam Bill ditemukan di West Virgina, ini merupakan otopsi pertama bagi Starling. Starling menemukan pupa ngengat di tenggorokan korban, dan mendiskusikan dengan Lecter dengan harapan mendapat petunjuk untuk membekuk Buffalo Bill.
            Korban selanjutnya adalah Catherine Baker Martin, putri senator Ruth Martin yang diculik di depan apartemennya dan bajunya ditemukan di pinggir jalan. Starling di kirim ke Lecter untuk memberikan penawaran jika Lecter membantu menemukan Catherine maka dia akan di pindahkan ke rumah sakit jiwa dengan pemandangan yang indah. Lecter menanggapi penawaran itu. Dr. Chilton memberikan tawaran kepada Lecter untuk membantu mengungkap Buffalo Bill dan Lecter memanfaatkannya untuk kabur dan mempermainkan senator Martin. Senator Martin menganggap Jack Crawford kurang baik menangani kasus anaknya karena mengirim Starling yang masih dalam pendidikan. Pada akhirnya Starling dapat menyelamatkan Catherine dan menemukan Buffalo Bill yang ternyata adalah pembunuh Klaus kekasih dari Raphael yang merupakan pasien dari Dr. Hanibbal Lecter.







BAB II
LANDASAN TEORI

2.1.   KEPRIBADIAN MENURUT ALBERT BANDURA
·       Albert Bandura (1925 – present)
·         Pikiran mempengaruhi perilaku dan pembelajaran
·         Ketika kita belajar kita akan merepresentasikan atau mentransformasikan pengalaman secara kognitif
·         Kepribadian à melibatkan interaksi satu orang dengan orang yang lainnya
·         Teori kognitif sosial menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif dan juga faktor perilaku, memainkan peran penting dalam pembelajaran. Albert Bandura adalah salah satu perancang utama teori kognitif sosial.
·         Dia mengatakan bahwa ketika murid belajar, mereka dapat mempresentasikan atau mentransformasi pengalaman mereka secara kognitif.
·         Pembelajaran ini juga dinamakan imitasi atau modelling yaitu pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain
·         Pembelajaran ini dapat terlihat dalam studi boneka Bobo klasik yang dilakukan oleh Bandura. Dalam eksperimennya Bandura mengilustrasikan bagaimana pembelajaran dapat dilakukan hanya dengan mengamati model yang bukan sebagai penguat atau penghukum
·         Model Resiprokal yang melibatkan tiga faktor utama; pribadi,lingkungan, dan tingkah laku

·         Menurut Bandura harus ada 4 persyaratan untuk dapat menirukan model dengan baik:
1.      Attention atau perhatian terhadap perilaku yang akan menjadi dasar belajar.
2.      Retention atau ingatan tentang gambaran perilaku yang pernah diamati untuk dieksploitasi bila ada kesempatan (kemudian).
3.      Motivation untuk menghasilkan perilaku yang diamati.
4.      Potential reproduction perilaku bersangkutan atau dengan perkataan lain seseorang harus dapat melakukan apa yang telah dilihatnya.
  • Ciri – ciri teori Pemodelan Bandura
1.       Unsur pembelajaran utama ialah pemerhatian dan peniruan
2.       Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain – lain
3.       Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan guru sebagai model
4.       Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan penguatan yang positif
5.       Proses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat, peniruan, dengan tingkah laku atau timbal balik yang sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif
  • Jenis – jenis Peniruan (modelling)
  1. Peniruan Langsung
2. Peniruan Tak Langsung
3. Peniruan Gabungan
4. Peniruan Sesaat / seketika.
5. Peniruan Berkelanjutan

2.2. Jenis – jenis Observasi
Pada dasarnya penggolongan jenis oservasi tidak dapat dibuat secara mutlak karena antara jenis-jenis observasi besar kemungkinan akan terjadi tumpang tindih. Namun, untuk memudahkan para ilmuwan dalam melakukan observasi, maka dibuatlah penggolongan tersebut. Perbedaan jenis-jenis observasi lebih terletak pada gradasinya saja. Berdasarkan prosedur dan pelaksanaannya, Pauline Young membagi observasi menjadi 2 jenis, yaitu:
1.       Controlled Observation (observasi terstruktur)
Controlled observation (Observasi terstruktur) adalah suatu observasi yang prosedur dan pelaksanannya sangat ketat dan biasanya dibantu dengan alat- alat yang peka, dan dalam lembar observasinya dipergunakan proses kontrol yang memungkinkan observasi untuk dilakukan kembali. Oleh karena itu lembar observasinya biasanya sangat terperinci dan rancangannya sangat kompleks. Selain itu, biasanya sebelum observasi sesungguhnya dilakukan, terlebih dahulu diadakan simulasi-simulasi

2.       Uncontrolled Observastion (observasi tidak terstruktur)
Uncontrolled observation (observasi tidak terstruktur) diartikan sebagai suatu proses observasi yang dilakukan secara spontan terhadap suatu gejala tertentu tanpa mempergunakan alat-alat yang peka atau pengontrolan kembali atas ketajaman hasil observasi tadi. Lembar observasi sebagai pedoman pelaksanaan pun dibuat sangat sederhana, hanya berisi garis besar pedoman tanpa suatu rancangan yang kompleks. Berdasarkan hubungan antara observer dan gejala yang diobservasi, baik observasi terstruktur maupun yang tidak terstruktur dapat dibedakan menjadi observasi partisipan dan observasi nonpartisipan. Pada observasi partisipan, observer terlibat dengan situasi/lingkungan dimana gejala terjadi. Jadi, tidak ada jarak antara observer dengan gejala yang diobservasi. Sedangkan pada observasi nonpartisipan, observer memperlakukan dan mempersiapkan dirinya sedemikian rupa sehingga dirinya benar-benar berada “di luar” atau tidak terlibat dalam situasi, lingkungan, dan gejala yang diamati.













BAB III
ANALISIS KEPRIBADIAN

Bila dilihat kepribadian Hannibal melalui teori belajar Albert Bandura maka Hannibal belajar itu dari pengalaman nya melihat adiknya Mischa yang disiksa dan dimakan oleh Kolaborator Nazi. Sehingga Hanibal mengalami traumatis yang luar biasa sehingga membuat ingatan nya itu tidak pernah hilang dari kognitif nya. Kemudian dia menjadikan peniruan untuk diterapkan dalam balas dendamnya kepada Kolaborator Nazi yang masih hidup.

Didalam teori Albert Bandura, jenis peniruan ada 4 unsur, yaitu:
1.      Attention (Perhatian): Dimana hanibal menjadikan perhatian yang penuh untuk belajar dan menerapkan dalam tingkah lakunya, sehingga hanibal menjadi Psikiater yang handal.
2.      Retention atau ingatan:  Dimana hanibal melihat dan meingat kejadian yang terjadi dimasalah lalu, kemudian ingatan itu selalu hadir dalam mimpi nya dan saat dimana dia sedang berdiam dan mengingat mischa. Kemudian hanibal ingin mengingat secara rinci tentang kejadian itu dan akhirnya dia meminum obat yang dapat membantu dia dalam mengingat semua yang terjadi secara jelas tentang apa yang telah dilakukan oleh para pemakan adiknya.
3.      Motivation: ialah sebuah motivasi/dorongan yang ada dalam diri hanibal yang membuatnya untuk membunuh semua para pembunuh mischa dengan cara yang sama dan alat-alat yang sama digunakan dalam pembunuhan mischa.
4.      Potential reproduction: perilaku bersangkutan, yaitu dimana hanibal melihat dan menerapkan pertama kali kepada pemotong daging yang telah menghina bibinya (Lady Murasaki) dipasar pada saat itu.
Bila kita melihat dari observasinya maka orang-orang yang datang pada Hannibal menggunakan observasi jenis terstruktur, dimana suatu observasi yang prosedur dan pelaksanannya sangat ketat dan terperinci dari alat-alat yang digunakan dan lembar observasinya yang dipergunakan , proses kontrol  yang kuat memungkinkan observasi dilakukan kembali agar hasil obsever nya sesuai. Karena  Hannibal mengetahui bagaimana membalikkan dirinya menjadi diri yang tidak melakukan apa-apa .

BAB IV
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Proses belajar seperti bentuk segitiga yang saling berhubungan satu sama lain, terdapat dimana pengalaman, trauma, tingkah laku yang berasal dari proses kognitifnya, yang bisa muncul kembali dan kemudian menjadi ingatan dan diterapkan. Kemudian membuat hanibal melakukan itu pada para pembunuh adiknya, dengan cara yang sama persis.

3.2. Diskusi
Didalam analysis ini, saya mengalami kesulitan ketika mencoba menggali kepribadian hanibal yang sesungguh nya, karena sebenarnya yang saya lihat dari hanibal dulunya waktu kecil adalah anak yang periang dan penyayang adiknya, tetapi dengan kejadian mischa membuat hanibal menjadi orang yang sangat berdarah dingin kepada siapapun, dan dia selalu meninggat kejadian-kejadian yang telah dilihat nya pada saat itu. Kemudian dia memiliki rasa dendam yang luar biasa sehingga membuatnya menjadi cannibal. Saya pun masih bertanya-tanya dalam diri saya sampaikan sekarang kenapa hanibal tidak berubah walaupun dia sudah membalaskan dendam nya. Dengan saya melihat film-film hanibal hanya ada perilaku yang terus seperti itu. Tanpa ada perubahan dari hanibalnya.









Daftar Pustaka
Social Learning Theory (Bandura). Diakses dari http://www.learning-theories.com/social-learning-theory-bandura.html
SITI_WURYAN_INDRAWATI/PD2-Teori_Observasi.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar