BAB
I
PENDAHULUAN
SINOPSIS:
Film Hannibal adalah film sequel dalam beberapa film
yang awalnya diceritakan dalam bentuk novel. Silence Of The Lambs (1991), Thriller Red Dragon
(2001), Hannibal (2006) dan Hannibal
Rising (2007). Dalam Hannibal Rising lebih menceritakan bagaimana
masa kecil Hannibal yang dapat mengubahnya menjadi julukan sebagai “cannibal”.
Hannibal adalah seorang bocah laki-laki yang berusia delapan tahun di awal
cerita yang bersetting tahun 1941 ini. Ia bersama keluarganya tinggal di istana
Lecter di Lithuania, ketika Operasi Barbarossa, sebuah Invasi Hitler pada Uni
Soviet, merubah wilayah Baltic menjadi ujung tanduk dari Perang Dunia kedua
yang bagaikan lautan darah. Untuk menghindari menjadi salah satu korban perang,
Lecter bersama dengan adiknya, Mischa, dan kedua orangtuanya
melarikan diri ke sebuah pondok berburu di hutan untuk menghindari pasukan
Jerman yang mulai maju mendekat ke daerah istana Lecter. Setelah tiga tahun
peperangan yang menegangkan, Nazi akhirnya diusir keluar dari negara- negara
yang sekarang dikuasai Uni Soviet. Selama usaha kemundurannyanya itu, para Nazi
ini pun tak habis akal dan menghancurkan tank-tank Soviet yang terlihat di
sepanjang jalan, termasuk salah satunya adalah tank yang tengah berhenti di
pondok keluarga Lecter untuk sekedar meminta air. Ledakan yang dihasilkan oleh
tank yang meledak itu pun membunuh setiap orang yang ada di pondok keluarga Lecter
kecuali Hannibal dan Mischa, karena mereka berdua tetap berada di dalam rumah
ketika tank tersebut diledakkan. Mereka berdua pun terus berusaha bertahan
hidup di dalam pondok hingga enam tentara Lithuania, yang dipimpin oleh seorang
kolaborator Nazi bernama Vladis Grutas, menyerang dan menjarah pondok tersebut.
Gagal menemukan makanan satupun untuk mereka berenam, Kolaborator Nazi yang
terbuang tersebut akhirnya membunuh dan memakan Mischa Lecter, sementara
Hannibal Lecter mencoba untuk menolong adiknya namun ia di pukul oleh salah
satu tentara tersebut hingga ia menjadi lemas dan pingsan, sebelumnya dengan
pandangan kabur ia melihat bagaimana sang adik disiksa lalu dimakan oleh para
tentara tersebut. Pada suatu ketika kediaman Lectur tersebut pun hancur oleh
serangan peperangan pada saat itu. Salah satu dari anggota tentara tersebutpun
mati sedangkan kelimanya kabur dan Hannibal pingsan. Kemudian ia ditemukan
linglung oleh salah seorang kru tank Soviet. Ia Nampak bisu dan tidak dapat
menjawab satupun pertanyaan dari kru tank Soviet tersebut, Hannibal pada
akhirnya dibawa kembali ke Istana Lecter yang sekarang telah menjadi sebuah
Panti Asuhan Soviet untuk anak - anak yang kehilangan kedua orang tuanya.
Setiap malam ia selalu bermimpi bagaimana Mischa disiksa dan dibunuh, tidurnya
pun menjadi tidak tenang setiap malam hingga ia beranjak dewasa. Di masa remaja
Hanibal juga sudah terlihat menunjukan perilaku yang mudah tersinggung dan
pemarah. Hal ini tampak ketika hanibal diledek oleh temannya dan kemudian
ia menusukkan garpu ke tangan temannya. Hannibal kabur dari panti asuhan
tersebut dan mencoba untuk menemui sanak keluarganya. Ia mencoba untuk menemui
keluarganya namun ternyata sang paman telah meninggal, yang tersisa hanyalah
istri dari sang paman, bibi Jepang-nya, Lady Murasaki, dan perlahan namun pasti
mereka pun membangun sebuah hubungan yang spesial alih-alih romantis. Selama di
Perancis, sebagai sosok yang pintar dan cerdas, Lecter kemudian berkembang dan
mempelajari masalah kedokteran. Hingga di masa remajanya, Hannibal melakukan
pembunuhan pertamanya dengan membunuh seorang tukang daging lokal yang menghina
bibinya, Lady Murasaki. Inspektur Popil, seorang detektif Perancis yang juga
kehilangan keluarganya karena perang seperti halnya Hannibal, menduga Hannibal
lah yang melakukan pembunuhan terhadap tukang daging tersebut. Namun pada
akhirnya Hannibal bisa lepas dari tuduhan tersebut dengan bantuan campur tangan
Lady Murasaki. Lecter kemudian berusaha membagi waktunya antara sekolah
kedokterannya di Perancis dan berburu mereka-mereka yang telah membunuh dan
memakan adiknya, Mischa. Satu persatu, dia membuntuti Grutas dan keempat anak
buahnya dan membunuh mereka dengan cara yang mengerikan.
Film Silence Of The Lambs (1991) menceritakan tentang Clarice Starling
seorang agen FBI yang masih menjalani pendidikan di Academy FBI, mendapatkan
tugas dari Jack Crawford Kepala Divisi Ilmu Prilaku untuk menyajikan questioner
kepada psikiater forensic brilliant dan sosiopat kanibalistik Dr. Hannibal
Lecter yang mendapatkan hukuman seumur hidup untuk serangkaian pembunuhan
brutal dengan pengamanan no.1 di
Baltimore State of the hospital for the criminally insane yang di pimpin oleh
Dr. Frederick Chilton. Maksud utama
Crawford adalah untuk mencoba meminta bantuan Lecter untuk mengungkap
pembunuhan berantai yang pelakunya dijuluki buffalo Bill yang modusnya adalah
wanita dengan kelebihan berat badan, membuat korbannya kelaparan selama 3 atau
4 hari, kemudian membunuh dan mengulitinya kemudian membuang mayatnya di sungai
terdekat. Pelaku di duga pasien Lecter yang sebelumnya adalah psikiater dan
juga pelaku pembunuhan berantai yang sadis dan ada hubungan dengan Benjamin
Raphail yang membunuh Klauss yang juga merupakan pasien Lecter. Starling
membantu Crawford melakukan otopsi ketika korban ke enam Bill ditemukan di West
Virgina, ini merupakan otopsi pertama bagi Starling. Starling menemukan pupa
ngengat di tenggorokan korban, dan mendiskusikan dengan Lecter dengan harapan
mendapat petunjuk untuk membekuk Buffalo Bill.
Korban
selanjutnya adalah Catherine Baker Martin, putri senator Ruth Martin yang
diculik di depan apartemennya dan bajunya ditemukan di pinggir jalan. Starling
di kirim ke Lecter untuk memberikan penawaran jika Lecter membantu menemukan
Catherine maka dia akan di pindahkan ke rumah sakit jiwa dengan pemandangan
yang indah. Lecter menanggapi penawaran itu. Dr. Chilton memberikan tawaran
kepada Lecter untuk membantu mengungkap Buffalo Bill dan Lecter memanfaatkannya
untuk kabur dan mempermainkan senator Martin. Senator Martin menganggap Jack
Crawford kurang baik menangani kasus anaknya karena mengirim Starling yang
masih dalam pendidikan. Pada akhirnya Starling dapat menyelamatkan Catherine
dan menemukan Buffalo Bill yang ternyata adalah pembunuh Klaus kekasih dari
Raphael yang merupakan pasien dari Dr. Hanibbal Lecter.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. KEPRIBADIAN MENURUT ALBERT BANDURA
·
Albert Bandura (1925 – present)
·
Pikiran mempengaruhi perilaku dan pembelajaran
·
Ketika kita belajar kita akan merepresentasikan atau
mentransformasikan pengalaman secara kognitif
·
Kepribadian à melibatkan
interaksi satu orang dengan orang yang lainnya
·
Teori kognitif sosial menyatakan bahwa faktor sosial
dan kognitif dan juga faktor perilaku, memainkan peran penting dalam pembelajaran.
Albert Bandura adalah salah satu perancang utama teori kognitif sosial.
·
Dia mengatakan bahwa ketika murid belajar, mereka
dapat mempresentasikan atau mentransformasi pengalaman mereka secara kognitif.
·
Pembelajaran ini juga dinamakan imitasi atau modelling
yaitu pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru
perilaku orang lain
·
Pembelajaran ini dapat terlihat dalam studi boneka
Bobo klasik yang dilakukan oleh Bandura. Dalam eksperimennya Bandura
mengilustrasikan bagaimana pembelajaran dapat dilakukan hanya dengan mengamati
model yang bukan sebagai penguat atau penghukum
·
Model Resiprokal yang melibatkan tiga faktor utama;
pribadi,lingkungan, dan tingkah laku
·
Menurut Bandura
harus ada 4 persyaratan untuk dapat menirukan model dengan baik:
1. Attention
atau perhatian terhadap perilaku yang akan menjadi dasar belajar.
2. Retention
atau ingatan tentang gambaran perilaku yang pernah diamati untuk dieksploitasi
bila ada kesempatan (kemudian).
3. Motivation
untuk menghasilkan perilaku yang diamati.
4. Potential
reproduction perilaku bersangkutan atau dengan perkataan lain seseorang harus
dapat melakukan apa yang telah dilihatnya.
- Ciri – ciri teori Pemodelan Bandura
1.
Unsur pembelajaran utama ialah
pemerhatian dan peniruan
2.
Tingkah laku model boleh dipelajari
melalui bahasa, teladan, nilai dan lain – lain
3. Pelajar meniru suatu kemampuan dari
kecakapan yang didemonstrasikan guru sebagai model
4.
Pelajar memperoleh kemampuan jika
memperoleh kepuasan dan penguatan yang positif
5. Proses pembelajaran meliputi
perhatian, mengingat, peniruan, dengan tingkah laku atau timbal balik yang
sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif
- Jenis – jenis Peniruan (modelling)
- Peniruan Langsung
2. Peniruan Tak Langsung
3. Peniruan Gabungan
4. Peniruan Sesaat / seketika.
5. Peniruan Berkelanjutan
2.2. Jenis – jenis Observasi
Pada dasarnya penggolongan jenis
oservasi tidak dapat dibuat secara mutlak karena antara jenis-jenis observasi
besar kemungkinan akan terjadi tumpang tindih. Namun, untuk memudahkan para
ilmuwan dalam melakukan observasi, maka dibuatlah penggolongan tersebut.
Perbedaan jenis-jenis observasi lebih terletak pada gradasinya saja.
Berdasarkan prosedur dan pelaksanaannya, Pauline Young membagi observasi menjadi
2 jenis, yaitu:
1.
Controlled
Observation (observasi terstruktur)
Controlled observation (Observasi terstruktur) adalah
suatu observasi yang prosedur dan pelaksanannya sangat ketat dan biasanya
dibantu dengan alat- alat yang peka, dan dalam lembar observasinya dipergunakan
proses kontrol yang memungkinkan observasi untuk dilakukan kembali. Oleh karena
itu lembar observasinya biasanya sangat terperinci dan rancangannya sangat
kompleks. Selain itu, biasanya sebelum observasi sesungguhnya dilakukan, terlebih
dahulu diadakan simulasi-simulasi
2.
Uncontrolled
Observastion (observasi tidak terstruktur)
Uncontrolled observation (observasi tidak terstruktur)
diartikan sebagai suatu proses observasi yang dilakukan secara spontan terhadap
suatu gejala tertentu tanpa mempergunakan alat-alat yang peka atau pengontrolan
kembali atas ketajaman hasil observasi tadi. Lembar observasi sebagai pedoman
pelaksanaan pun dibuat sangat sederhana, hanya berisi garis besar pedoman tanpa
suatu rancangan yang kompleks. Berdasarkan hubungan antara observer dan gejala
yang diobservasi, baik observasi terstruktur maupun yang tidak terstruktur
dapat dibedakan menjadi observasi partisipan dan observasi nonpartisipan. Pada
observasi partisipan, observer terlibat dengan situasi/lingkungan dimana gejala
terjadi. Jadi, tidak ada jarak antara observer dengan gejala yang diobservasi.
Sedangkan pada observasi nonpartisipan, observer memperlakukan dan
mempersiapkan dirinya sedemikian rupa sehingga dirinya benar-benar berada “di
luar” atau tidak terlibat dalam situasi, lingkungan, dan gejala yang diamati.
BAB
III
ANALISIS
KEPRIBADIAN
Bila dilihat kepribadian Hannibal melalui teori belajar Albert Bandura maka
Hannibal belajar itu dari pengalaman nya melihat adiknya Mischa yang disiksa
dan dimakan oleh Kolaborator Nazi. Sehingga Hanibal mengalami traumatis yang
luar biasa sehingga membuat ingatan nya itu tidak pernah hilang dari kognitif
nya. Kemudian dia menjadikan peniruan untuk diterapkan dalam balas dendamnya
kepada Kolaborator Nazi yang masih hidup.
Didalam teori Albert
Bandura, jenis peniruan ada 4 unsur, yaitu:
1.
Attention (Perhatian): Dimana hanibal
menjadikan perhatian yang penuh untuk belajar dan menerapkan dalam tingkah
lakunya, sehingga hanibal menjadi Psikiater yang handal.
2.
Retention atau ingatan: Dimana hanibal melihat dan meingat kejadian
yang terjadi dimasalah lalu, kemudian ingatan itu selalu hadir dalam mimpi nya
dan saat dimana dia sedang berdiam dan mengingat mischa. Kemudian hanibal ingin
mengingat secara rinci tentang kejadian itu dan akhirnya dia meminum obat yang
dapat membantu dia dalam mengingat semua yang terjadi secara jelas tentang apa
yang telah dilakukan oleh para pemakan adiknya.
3.
Motivation: ialah sebuah motivasi/dorongan
yang ada dalam diri hanibal yang membuatnya untuk membunuh semua para pembunuh
mischa dengan cara yang sama dan alat-alat yang sama digunakan dalam pembunuhan
mischa.
4.
Potential reproduction: perilaku bersangkutan, yaitu dimana
hanibal melihat dan menerapkan pertama kali kepada pemotong daging yang telah
menghina bibinya (Lady Murasaki) dipasar pada saat itu.
Bila kita melihat dari observasinya maka orang-orang
yang datang pada Hannibal menggunakan observasi jenis terstruktur,
dimana suatu observasi yang prosedur dan pelaksanannya sangat ketat dan
terperinci dari alat-alat yang digunakan dan lembar observasinya yang
dipergunakan , proses kontrol yang kuat
memungkinkan observasi dilakukan kembali agar hasil obsever nya sesuai.
Karena Hannibal mengetahui bagaimana membalikkan dirinya menjadi diri
yang tidak melakukan apa-apa .
BAB IV
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Proses belajar seperti bentuk segitiga yang saling berhubungan satu sama
lain, terdapat dimana pengalaman, trauma, tingkah laku yang berasal dari proses
kognitifnya, yang bisa muncul kembali dan kemudian menjadi ingatan dan
diterapkan. Kemudian membuat hanibal melakukan itu pada para pembunuh adiknya,
dengan cara yang sama persis.
3.2. Diskusi
Didalam analysis ini, saya mengalami kesulitan ketika mencoba menggali
kepribadian hanibal yang sesungguh nya, karena sebenarnya yang saya lihat dari
hanibal dulunya waktu kecil adalah anak yang periang dan penyayang adiknya,
tetapi dengan kejadian mischa membuat hanibal menjadi orang yang sangat
berdarah dingin kepada siapapun, dan dia selalu meninggat kejadian-kejadian
yang telah dilihat nya pada saat itu. Kemudian dia memiliki rasa dendam yang
luar biasa sehingga membuatnya menjadi cannibal. Saya pun masih bertanya-tanya
dalam diri saya sampaikan sekarang kenapa hanibal tidak berubah walaupun dia
sudah membalaskan dendam nya. Dengan saya melihat film-film hanibal hanya ada
perilaku yang terus seperti itu. Tanpa ada perubahan dari hanibalnya.
Daftar Pustaka
Social Learning Theory (Bandura). Diakses dari http://www.learning-theories.com/social-learning-theory-bandura.html
SITI_WURYAN_INDRAWATI/PD2-Teori_Observasi.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar