Rabu, 19 Maret 2014

Tentang kehidupan seorang pemulung


TENTANG KEHIDUPAN SESEORANG DISEKITAR KITA




Gambar diatas ini, menunjukan tentang kehidupan-kehidupan orang lain disekitar kita, kehidupan itu penuh warna-warni dan setiap orang lain memiliki kehidupan yang berbeda dan caranya pun berbeda. Kalau kita lihat gambar ini, menyampaikan makna kehidupan tentang bagaimana kita mencari uang untuk kehidupannya. Dengan gambar ini seseorang kakek yang masih berjuang mencari makan dan rela memungut sampah untuk bisa membantu berlangsungnya kehidupan dia, mungkin kalau kita diposisi dia, bisa jadi banyak pemikiran-pemikiran yang keluar dari mulut kita,” untuk apa si mungut sampah? Kan bau? Buat apa si sampah diambil lagi, emang untung apa? Bau iya, uang nya pun gak seberapa, mending cari kerjaan yang lebih enak tanpa harus munggut sampah”.
Perkataan – perkataan yang saya ketik itu, sering sekali keluar dari orang-orang yang  mengira menjadi pemulung itu sangat tidak penting dan penghasilannya pun tidak seberapa, tetapi dengan cara kakek yang digambar itu membuktikan bahwa pekerjaan itu mudah digapai, apabila kita mempunyai keinginan, toh pekerjaan pemulung itu bukan pekerjaan yang merendahkan harga diri seseorang, melainkan itu bentuk mencapai harga diri sebagaimana kita lakukan dan itu hasil dari usaha kita. Dari pada kita membandingkan pemulung dengan pengemis, coba kita berpikir,  apakah antara dua profesi itu yang mana sangat menjatuhkan harga diri kita?  Kalau saya secara pribadi mengatakan pengemis lah yang harga diri nya sangat menurun, karena menjadi seorang pengemis itu tidak memiliki usaha dalam mencukupi ekonomi seseorang, melainkan menjatuhkan harga diri dengan harus meminta-minta belas kasihan orang lain, sedangkan pemulung dia berusaha mencari duit dengan memungut sampah dan itu sangat ditunjukan bahwa pekerjaan pemulung itu bukan lah buruk tapi, sangat baik karena menjadi pemulung dapat membantu membersihkan sampah dijalanan.
Dengan ini saya mengaitkan salah satu teori yang mencerminkan gambar ini, yaitu teori Humanistik (Abraham Maslow), dimana dia berbicara bahwa manusia adalah kesatuan/ketunggalan mengalami, menghayati dan pada dasarnya  manusia aktif, punya tujuan & harga diri.

Maslow membuat 5 tingkatan Hierarki kehidupan, yaitu:
                                                             









 Sumber Refrensi:
Buku berkenalan dengan aliran-aliran dan tokoh-tokoh psikologi, sarlito W Sarwono, terbitan Bulan bintang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar