Sabtu, 15 Maret 2014

Konsep dasar Tes Psikologi



KONSEP DASAR TES PSIKOLOGI


Definisi Tes Psikologi: adalah sebuah tes psikologi pada dasarnya alat ukur yang objektif dan dibakukan atas sampel perilaku tertentu. Tes- tes psikologis mirip dengan tes-tes dalam ilmu-ilmu lainnya, sejauh mana observasi dibuat atas sampel yang kecil namun dipilih secara hati-hati dari perilaku seseorang individu.
Didalam tes psikologis adanya nama nya nilai diagnostic dan prediktif sebuah tes psikologis yang menjadi indicator dari bidang perilaku yang relatif luaa dan signifikan.
Tes-tes psikologi harus standardisasikan, yaitu bagaimana mengimplikasikan keseragaman cara dalam penyelanggaraan dan penskoran tes. Jika skor yang diperoleh berbagai macam, maka harus dibandingkan dengan kondisi testing yang harus sama bagi semuanya.

Didalam tes-tes psikologi, ada nilai khusus cara pengukuran, ialah ada 3 yang dikemukakan oleh  (Morgan dkk. 1986) :
1.       Seragam
2.       Obejektif
3.       Dapat diinterprestasikan

Jenis-jenis tes psikologi ada 3 yang dikemukakan oleh (Morgan, 1986), yaitu:
1.       Tes prestasi
2.       Tes ability (kemampuan)
3.       Tes kepribadian

Sementara di pendapat lain mengenai jenis-jenis psikologis yang dikemukakan oleh (Saifudin azwar, 1987) ada 4 yaitu :
1.       Tes yang mengukur intelegensi umum, yang bisa dikenal tes IQ
2.       Tes yang mengukur kemampuan khusus, yang biasa dikenal tes bakat yang diukur pontensial yang belum telihat.
3.       Tes yang mengukur prestasi, tes untuk melihat kempampuan actual sebagai hasil belajar
4.       Tes yang mengungkap aspek kepribadian, yang melihat aspek pengukuran kepribadian yang dinyatakan seperti apa.
Didalam penggunaan tes psikologi harus dapat dikontrol, karena itu sangat penting dalam penyelenggaraan tes psikologis. Ada beberapa dalam pengontrolan, sebagai berikut:
A.       Penguji yang harus memenuhi syarat, ialah yang jelas dalam aspek –aspek dalam situasi testing, yaitu:
1.       Seleksi tes
2.       Administrasi dan penskoran
3.       Interprestasi skor


B.       Peran pengguna Tes, ialah perkembangan yang sangat penting untuk testing psikologis yang dapat memberikan penerrapan yang baik
C.       Pengamanan isi tes dan komunikasi informasi. Ialah dimana tidak terjadi valid dalam tes, amannya isi tes yang tidak tercampur dengan tes penggunaan yang lain, dan menghindari beberapa kasus yang dapat memalsukan skor-skor tersebut.
Penyelenggaraan Tes :
Sebelum tes dilaksanakan oleh penguji, penguji harus memperhatikan 3 situasi yaitu:
1.       Persiapan waktu untuk mengahafal intruksi bagaimana cara memberikan pentujuk dan berbicara pada testing, persiapan materi tes yang harus baik dan dapat dimengerti oleh testing dan valid, dan berusaha menjalin keakraban antara penguji dan testingnya, agar prosedur-prosedur yang diberikan dapat mudah dipahamin dan baik diterima oleh testing.
2.       Kondisi-kondisi testing, ialah memperhatikan situasi-situasi yang bukan hanya verbal saja melainkan non- verbal juga, seperti ruangan yang baik dan nyaman untuk para testing dalam tes disenggelarakan.
3.       Memperkenalkan tes : rapport dan orientasi peserta tes, dalam penyelenggaraan tes “raport” mengacu pada upaya-upaya penguji untuk membangkitkan minat peserta tes pada tes itu, meningkatkan kerja sama pada mereka,dan mendorong mereka untuk memberikan respons secara tepat pada sasaran –sasaran tes.
4.       Penguji dapat meilhat tingkat kecemasan peserta testing, agar dapat tahu bagaimana merelaksasikan perserta agar tingkat kecemasan nya berkurang dan lebih baik untuk mengahadpi tes dan hasil tes nya pun baik nanti nya.

Karakteristik tes yang baik, ada 3 yaitu:
1.       Realibilitas ,ialah suatu tes yang harus baik, yang bearti harus memberikan hasil yang sama meski dilakukan oleh testeer yang berbeda atau diskor oleh orang yang berbeda, bentuk tes yang diberikan berbeda, dan orang yang melakukan tes pada waktu yang berbeda hasilnya harus tetap sama. Realibelitas biasanya dibandingkan dengan serangkaian skor-skor yang berbeda.
2.       Validitas , artinya tes yang harus benar-benar mengukur apa yang diukur.
3.       Norma, adalah serangkaian skor yang ditetapkan oleh kelompok-kelompok yang representative dari orang –orang yang dituju oleh tes tersebut. Skor-skor yang diperoleh dari kelompok-kelompok ini memberikan suatu dasar untuk melakukan interprestasi skor individu lainnya.
                                                        
Standart untuk testing pendidikan dan psikologis :
Bagian I: standart-standart teknis untuk penyusunan tes dan evaluasi:
1.       Validitas
2.       Kehandalan dan kesalahan pengukuran
3.       Pengembangan dan revisi tes
4.       Pengukuran skala, penormaan, skor perbandingan, dan persamaan
5.       Penerbitan tes: buku pegangan teknis dan pedoman pengguna tes
Bagian II: standart professional untuk pengguna tes:
6.       Prinsip-prinsip umum penggunaan tes
7.       Testing klinis
8.       Testing pendidikan dan testing psikologis disekolah-sekolah
9.       Pengunaan tes dalam konseling
10.    Testing pekerjaan
11.    Pemberian lisensi dan sertifikat pekerjaan dan profesi
12.    Evaluasi program
Bagian III: standart untuk aplikasi tertentu:
13.    Pengetesan minoritas linguistic
14.    Pengetesan orang-orang yang memiliki kondisi tidak menguntungkan
Bagian IV: standart untuk prosedur administrasi:
15.    Administrasi, skoring dan laporan tes
16.    Perlindungan atas hak-hak peserta tes
Topik-topik ini mencakup oleh standart for educational and psychological testing ( AERA,APA,NCME,1985)

Propesed list of standart for educational and psychological testing:
part 1. Test construction, evalution, and documentation:
1.       Validity
2.       Realibility,erorrs of measurement, and test score information function
3.       Test development and revision
4.       Scalling,norming,standart,and score comparability
5.       Test administration, scoring and reporting
6.       Tes documents
Part2. Fairness in testing:
7.       Fairness and bias
8.       Procteting the right of test takers
9.       Testing people whose first language is not English
10.    Testing individualswith disabilities
Part3. Testing aplications:
11.    General principlesof test use
12.    Psychological testingand assessment
13.    Educational testing and assessment
14.    Employment testing, licensure and certification
15.    Testing in program evaluation and public policy


Sumber refrensi:
Dalam buku Tes Psikologi ( Pscychological Testing), edisi ketujuh, Anne Anastasi and Susana Urbina, terbitan Indeks.

2 komentar:


  1. Hallo…..
    Dalam materi perkuliahan Psikodiagnostik, yang saya pelajari, bahwa dosen saya menjelaskan beberapa dari materi konsep dasar tes psikologi itu apa, yang pertama dibahas tadi ialah:
    Tes psikologi itu bukan berupa alat aja, tapi bisa juga melalui teknik wawancara yang dapat mengukur kemampuan seseorang, contohnya:
    • Kita ingin mengukur intelegensi seseorang, maka dari wawancara kita dapat melihat kemampuan kognitif si anak cara berpikir nya bagaimana dan menjawabnya, mis 5x5x5 = 125, proses nya yang diamati dan dapat kita berikan kesimpulan dalam tes dengan teknik wawancara yang kita lakukan.
    • Didalam diskusi mata kuliah psikodiagnostik, menjelaskan bahwa hasil tes intelegensi itu bisa berubah tapi, golongan dari skor itu tidak bisa berubah, tetap relatif sama.
    Didalam tes psikologi gak hanya karakteristiknya aja ya yang kita lihat dan dingat, tetapi dites psikologi itu ada beberapa yang mencakup, yaitu:
    Tes psikologi→teori→metodologi penelitian→proses→norma

    Didalam tes psikologi itu, juga memiliki standarisasinya, yang awalnya pun sudah dijelaskan, tetapi disini saya menambahkan yang dijelaskan oleh mas seta, bahwa standarisasi itu diliat dari beberapa cakupan, yaitu:
    Standarisasi→ proses → kondisi→skor → kinerja evaluasinya data berdasarkan empiris

    Didalam diskusi tadi, kita juga membahas tentang perbedaan antara pendidikan dan pembelajaran, dimana pendidkan lebih luas cakuppanya, komperensif, dan adanya role model. Sedangkan dipembelajaran lebih sempit cakupanya, karena tidak mencakup beberapa aspek yang ada dipendidikan.

    Sumber refrensi:
    Dalam buku Tes Psikologi ( Pscychological Testing), edisi ketujuh, Anastasi and Urbina, terbitan Indeks.
    Dalam perkuliahn Psikodiagnostik pada tanggal: 19-03-2014, jam 13.00

    BalasHapus
  2. kak izin bertanya dan mohon bantuannya untuk materi kuliah psikodiagnostik ; Mengapa angka kasar tidak bermakna dan baru bermakna jika diberikan norma ? Jelaskan dengan contoh
    MOHON BANTUANNYA UNTUK MENJAWAB TEERIMA KASIH

    BalasHapus