Sabtu, 03 Mei 2014

Personality


PERSONALITY

Kepribadian adalah prganisasi dinamik dalam individu atas sistem-sistem  psikosofis yang menentukan penyesuaian dirinya yang khas terhadap lingkungan. Menurut, Allport(1937)
Personality refers to those, characteristic of the pearson that account for consistent pattern of feeling, thinking, and behaving. Menurut, Pervin, carvon and john (2005)
Didalam personality terdapat  beberapa jenis alat tes yaitu inventory, grafis dan proyektif, yang masing –masingnya terdapat beberapat alat tes dari keduanya, sbb:

Inventory Kepribadian:
  1. MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventories)
MMPI  telah direvisi dan disusun ulang menjadi dua versi yang berbeda, MMPI-2 (Butcher, Dahlstrom, Graham, Tellegen, dan Kaemmer, 1989) dan MMPI-Adolescent (MMPI-A – Buchler et al., 1992). Pada tahun  1960-an, MMPI dipandang sebagai tes kepribadian terkemuka dan digunakan sesering atau lebih, pada subjek-subjek yang normal dalam lingkungan konseling, pekerjaan, medis, militer, dan forensik seperti pasien psikiatris.
Instrumen yang sudah tidak tepat lagi karena norma-norma yang berdasar sempit dan kadaluwarsa dari tes perlu diperbaharui dan direstandardisasi demi kesinambungan MMPI.
Minnesota Multiphasis Personality Inventory-2. Butir-butir soal MMPI-2 terdiri dari 567 pernyataan afirmatif yang ditanggapi peserta tes “Benar” atau “Salah”, 370 butir soal pertama, pada dasarnya sama dengan butir-butir soal pada MMPI kecuali dalam hal perubahan editorial dan pengaturan kembali, menyediakan semua respons yang dibutuhkan untuk memberi skor 10 skala “klinis” yang asli dan tiga skala “validitas”, 197  butir soal tersisa (107 di antaranya baru) diperlukan untuk menskor seluruh komplemen yang terdiri dari 104 validitas baru, yang direvisi dan dipertahankan , serta skala dan sub skala suplementer yang membangun inventori secara lengkap. Dahsltrom (1993a) telah mempersiapkan suplemen manual yang menyediakan semua informasi yang perlu untuk membandingkan butir-butir soal MMPI-2 dengan butir-butir soal asli.
Minnesota Multiphasic Personality Inventory-Adolescent (MMPI-A) adalah bentuk baru yang dikembangkan secara spesifik untuk digunakan pada remaja.  MMPI-A memuat hampir semua segi MMPI dan MMPI-2, mencakup 13 skala dasar namun dilakukan pengurangan panjang keseluruhan inventori menjadi hanya 478 butir soal, dimasukkan butir-butir soal yang relevan dengan remaja, seperti masalah sekolah dan keluarga, dan di atas segala-galanya persyaratan norma kecocokan usia.
Dalam perkembangannya maju sejalan dengan MMPI-2 dan MMPI-A,  sebagaimana dengan kebanyakan rangkaian tes lainnya, komputerisasi prosedur untuk administrasi, penentuan skor dan interpretasi inventori serta pengembangan penerjemahan instrumen ke dalam berbagai bahasa. (Roper, Ben-Porath dan Butcher, 1991, 1995).

2. CPI (California Psychological Inventory)
CPI dikembangkan secara khusus pada populasi orang dewasa. Dalam revisi terakhir CPI terdiri dari 434 butir soal yang harus dijawab “Benar” atau “Salah” dan menghasilkan skor pada 20 skala (Gough dan Bradly, 1996). CPI pada awal diterbitkan tahun 1956. Pada awalnya terdiri dari 480 butir soal, diturunkan menjadi 462 butir soal dan terakhir 434 butir soal

3. PIC (Personality Inventory for Children)
Dikembangkan melalui 20 tahun riset oleh sekelompok peneliti di Universitas Minnesota yang secara mendalam terpengaruh oleh dasar pemikiran dan penggunaan klinis MMPI. PIC dirancang untuk anak dan remaja usia 3 sampai 16 tahun. PIC awalnya terdiri dari 600 butir soal, yang dikelompokkan ke dalam tiga skala validitas (skala kebohongan, skala frekuensi dan skala sikap defensif), sebuah skala penyaringan umum dan 12 skala klinis. PIC direvisi menjadi PIC-R dan jumlah butir soalnya dikurangi dari 600 butir soal menjadi 420. PIC-R bukanlah laporan inventori diri melainkan inventori perilaku teramati. (hasil pelaporan orang tua).  Personality Inventory for Youth (PIY) (Lachar dan Gruber, 1993), terdiri atas 280 butir soal yang direvisi menjadi 270 butir soal, dikembangkan sebagai ukuran laporan diri yang sejajar dengan PIC-R.
Kedua alat ini menyediakan seperangkat alat multidimensi terpadu yang secara khusus dirancang untuk digunakan pada anak-anak dan remaja.

4. 16 PF (Sixteen Personality Factor Questionnaire)
Disusun oleh : Cattell dan rekan-rekan kerjanya yang sekarang sudah memasuki edisi kelima (1993). Pertama kali diterbitkan tahun 1949. 16 PF (sixteen Personality Factor Questionnaire)
16 PF dirancang untuk umur 16 tahun ke atas dan menghasilkan 16 skor dalam ciri-ciri, seperti : keberanian sosial, dominasi, kewaspadaan, stabilitas emosional, dan kesadaran peraturan.

5. MCMI (Millon Clinical Multiaxial Inventory)
Mengikuti tradisi MMPI dan dirancang untuk maksud yang sama. MCMI-III-Million, Million and Davis, 1994) Diterbitkan pertama kali tahun 1977. Belakangan dikembangkan menjadi 2 . Salah satunya adalah Million Adolescent Clinical Inventory (MACI-Million, Million dan Davis, 1993) digunakan untuk anak usia 13 dan 19 tahun dalam lingkup klinis. Sedangkan Million Indenx of Personality Styles (MIPS-Million, 1994) untuk orang dewasa.

6. EPPS (Edward Personal Preference Schedule)
Dirancangkan untuk menaksir sistem kebutuhan nyata dikemukakan oleh Murray dan rekan-rekannya di Harvard Psychological Clinic (Murray, et.al., 1938) Yang akhirnya dibuatlah Edward Personal Preference Schedule (EPPS-Edward, 1959). Dimulai dari 15 kebutuhan yang berasal dari daftar Murray. Inventori ini terdiri atas 210 pasang pernyataan dimana butir soal dari 12 skala lainnya.
EPPS perlu direvisi untuk menghapus kelemahan teknis terkait butir soal dan interpretasi skornya. Aspek need yang diungkap, diantaranya;
Ø  Kemampuan untuk berprestasi
Ø  Kemampuan menyesuaikan diri
Ø  Kemampuan menunaikan tugas
Ø  Kebutuhan untuk menunjukan diri
Ø  Kebutuhan untuk mandiri
Ø  Kebutuhan untuk berempati
Ø  Kebutuhan perhatian terhadap sesame
Ø  Kebutuhan akan hubungan sosial
Ø  Keinginan untuk memimpin
Ø  Keinginan untuk kompromi
Ø  Kebutuhan memberikan perhatian
Ø  Kebutuhan akan stimulasi dari luar
Ø  Kemampuan mengahadapi berbagai rintangan
Ø  Kebutuhan memberikan perhatian dari lawan jenis
Ø  Kebutuhan untuk bertentangan dengan orang lain
Cukup banyak sekali aspek yang diungkap EPPS, namun pada dasarnya tes ini akan dikelompokan menjadi tiga aspek, yaitu sikap kerja, aspek sosial, dan aspek emosi.

7. PRF (Personality Research Form) (Costa dan McCrae, 1988)
PRF mencontoh pendekatan Douglas N Jackson terhadap pengembangan tes kepribadian. Tersedia dalam lima pilihan berbeda, termasuk dua rangkaian form paralel (A,B dan AA, BB) dari 300 dan 400 butir soal. Teknik analisis lebih canggih menggunakan komputer terdiri dari 352 butir soal dari butir-butir soal terbaik. Seperti instrumen kepribadian lainnya PRF mengambil teori kepribadian Murray sebagai titik tolak.

8. Jackson’s Basic Personality Inventory
Jackson Personality Inventory Revised (JPI-R) dikembangkan setelah PRF melalui prosedur penyusunan skala yang sama dengan PRF namun lebih sempurna (Jackson, 1976, 1994a) Jackson menggunakan standar ketat yang sama pada penyusunan Basic Personality Inventory (BPI-Jackson, 1989a). BPI sudah tampak menjanjikan untuk digunakan secara klinis pada bidang kenakalan remaja (Holden & Jackson, 1992)

9. TAT (Thematic Apperception Test)
Pertama kali dikembangkan oleh Henry Murray dan stafnya di Harvard Psychological Clinic (Murray, et al., 1938). Materi-materi TAT terdiri dari 19 kartu yang memuat gambar-gambar kabur dalam warna hitam dan putih serta kartu kosong. Responden diminta mengarang cerita sesuai dengan tiap gambar, menceriterakan apa yang mengarah pada peristiwa sebagaimana tergambar dalam gambar itu, mendeskripsikan apa yang terjadi waktu itu, kemudian membuat cerita tentang hal itu.
TAT telah disiapkan dalam survei atas sikap buruh, kelompok minoritas, otoritas dsb.(D.T. Campbell, 1950; R Harrison, 1965).  Dalam perkembangannya tes yang lebih baru dikembangkan, Apperception Tes for Children (RATC) oleh (Mc Arthur dan Roberts, 1982), masih dalam bentuk kartu gambar. RATC menyediakan 16 kartu stimulus.  Gambar-gambar itu diplih untuk melukiskan  situasi antarpribadi yang telah dikenal dimana ada anak-anak  dalam hubungannya dengan orang dewasa  atau anak-anak lainnya.

10. Myers-Briggs Type Indicator (MBTI):
Adalah instrumen yang mengukur beberapa aspek kecerdasan individu, kepribadian, bakat, dll. MBTI ini dirancang untuk mengukur tipe kepribadian Anda dan merupakan instrumen yang paling banyak digunakan. Telah diperbarui dan divalidasi secara ketat selama lebih dari tujuh puluh tahun. MBTI dapat digunakan untuk personal, relationships, karir dan tim kerja. Bagaimana analisis kekuatan diri Anda, karir yang sesuai, relationships, dan apa formula yang baik untuk pribadi Anda. Hal ini sering digunakan untuk menyeimbangkan kepribadian yang berbeda sehingga mereka dapat membangun pribadi tangguh, menjalin hubungan personal lebih baik atau bekerja lebih efektif.

Tes Inventory Minat 
  • SCII (Strong-Campbell Interest Inventory) 
  • JVIS (Jackson Vocationalinterest Survey) 
  • KPR-V (Kuder Preference Record - Vocational) 
  • CAI (Career Assessment Inventory) 
  • RMIB (The rothwell-Miller Interest Blank)
C. Tes Inventori Nilai 
  • Study OF Value 
  • WVI (Work Value Inventory)

Grafis:
  1. DAP (Draw a Person) Test,
  2.  BAUM Test,
  3. HTP (House Tree Person) Test,
  4. Wartegg Test.

Pada saat permulaan pelaksanaan tes harus dimulai dengan rapport yang baik, yang bertujuan membuat testee merasa nyaman dan tenang. Setelah rapport terjalin dengan baik, maka tester mulai memberikan instruksi tes.  Instruksi tes diberikan dengan sejelas-jelasnya agar testee mudah memahaminya. Tester juga harus memastikan bahwa instruksi yang diberikannya dimengerti oleh testee. Adapun waktu yang dipergunakan untuk tes grafis sebenarnya tidak dibatasi (bidang klinis), namun waktu yang biasa digunakan untuk DAP (Draw a Person) Test, BAUM Test, HTP (House Tree Person) Test adalah ± 7-10 menit, dan untuk wartegg test adalah ± 15 menit.

Proyektif:
Dalam journal of personality assessment, oleh Gregory J. Meyer dan John E. Kurtz, pada dasarnya terdapat dua macam jenis tes dalam psikologi. Kedua tes tersebut yaitu tes mengungkap aspek kognitif dan aspek kepribadian. Tes kepribadian itu sendiri dibagi menjadi dua bagian, tes objektif dan proyektif.
Dalam tes-tes kepribadian dengan pendekatan proyektif, individu memberikan respon pada stimulus yang tidak terstruktur dan ambigu, dimana hal ini berbeda dengan tes objektif yang memuat beberapa pertanyaan berstruktur. Sehingga diharapkan dengan menggunakan tes proyektif, individu secara tidak sadar akan mengungkap dan menggambarkan struktur dan dinamika kepribadiannya.
Teknik proyektif yang banyak dikenal dan digunakan secara luas oleh ahli psikologi lainnya yaitu tes Rorschach, Thematic Apperception Test (TAT), Children’s Apperception Test (CAT), tes Draw-A-Person (DAP), tes Make-A-Picture Story (MAPS), Michigan Picture Story Test, dan Sentence Completion Test. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai tes-tes tersebut:

Thematic Apperception Test (TAT):
TAT adalah yang dikenal sebagai teknik interpretasi gambar karena menggunakan rangkaian standar provokatif berupa gambar yang ambigu dan subjek yang harus menceritakan sebuah cerita dari gambar yang tertera. Subjek diminta untuk mengatakan sebagai sebuah cerita yang dramatis.

 Children’s Apperception Test (CAT):
Bentuk lain dari TAT adalah CAT (Children’s Apperception Test), yang digunakan untuk anak anak. CAT menampilkan sepuluh gambar binatang dalam konteks sosial manusia seperti memainkan game atau tidur di tempat tidur. Pada saat ini, versi ini dikenal sebagai CAT atau CAT-A (gambar binatang).

Michigan Picture Story Test (MPST):
Tes ini hampir sama dengan kedua tes diatas dan terdiri dari material yang menggambarkan anak-anak dalam hubungannya dengan orang tua, polisi, dan figur otoriter lainnya, juga teman-teman. Tes ini sangat bermanfaat dalam melihat struktur dari sikap anak-anak terhadap orang dewasa dan teman-teman sekaligus mengevaluasi masalah yang mungkin timbul.
Make-A-Picture Story (MAPS):
Tes ini juga hampir sama dengan MPST dalam interpretasi dan tujuan yang dimiliki. Perbedaannya, individu boleh memilih karakter yang ada untuk membuat sebuah cerita berdasarkan situasi yang ada.

Figure Drawing: Mungkin sebagian dari kita pernah melakukan tes ini. Dalam tes ini, kemampuan menggambar bukanlah faktor utama. Salah satu bentuk tesnya adalah Draw-A-Person (DAP), dimana individu diminta untuk menggambar seorang lelaki dan perempuan menggunakan pensil dan kertas.

Incomplete Sentence Test:
 Dalam metode proyektif ini, terdiri dari sejumlah kalimat tidak lengkap yang disajikan untuk dilengkapi. Biasanya bukan merupakan tes standar dan tidak diperlakukan secara kuantitatif. Penting sebagai bahan pertimbangan dalam situasi klinis yang memiliki asumsi bahwa respon individu terhadap stimulus yang ambigu merupakan proyeksi dari hal-hal yang ada dalam ketidaksadaran. Respon yang diberikan subjek dapat memberikan gambaran area konflik, termasuk juga kelebihan dan kekurangan dari kepribadian subjek.

Competency Screening Test:
Diberikan kepada individu yang menjadi terdakwa untuk mempelajari interscorer kehandalan dan validitas prediktif tentang status mental atau inteligensi individu terkait dengan kasus individu yang sedang terjadi. Tes juga secara signifikan membedakan antara individu yang dikategorikan oleh praktisi sebagai tidak berkompetensi secara mental dan yang dikategorikan sebagai kompeten dalam sidng kasus yang dijalani.

Rorschach Test
The Rorschach test juga dikenal sebagai tes inkblot Rorschach atau sekadar tes Inkblot adalah sebuah tes psikologi di mana subjek mempersepsi sebuah bentuk gambar tinta yang dicatat dan kemudian dianalisis dengan menggunakan interpretasi psikologis. Beberapa psikolog menggunakan tes ini untuk memeriksa kepribadian seseorang baik karakteristik maupun fungsi emosional. Telah digunakan untuk mendeteksi gangguan pikiran yang mendasari individu, terutama dalam kasus-kasus di mana pasien tidak mau untuk menggambarkan proses berpikir mereka secara terbuka. Tes ini mengambil namadari penciptanya yaitu psikolog dari Swiss, Hermann Rorschach.

Dasar Pemikiran Tes Rorschach:
Ø  Asumsi → ada hubungan antara persepsi dengan kepribadian.
Ø  Bercak tinta → ambigous dan unstructured, yaitu persepsi personal, spontan dan tidak dipelajari. 
Ø  Tujuan utama →mendeskripsikan kepribadian seseorang secara keseluruhan (Gestalt)

Penerapan Tes Rorschach:
  1. Bidangklinis: bidang klinis, rumah sakit, klinik psikiatris dan psikologis. 
  2. Alat diagnostic. 
  3. Terapi. 
  4. Bidang militer. 
  5. Industri. 
  6. Medis. 
  7. Penelitian: psikologi sosial, antropologi.
Pengembangan Tes Rorschach :
Tokoh-tokoh yang mengembangkan tes Rorschah adalah Samuel Beck, Bruno Klopfer, Zygmunt Piotrowski, Marguerite Hertz, David Rapaport. Kesamaan tokoh tersebut adalah menggunakan bercak tes Rorschach 10 kartu dan dasar Psikodiagnostik, Perbedaannya adalah pada system scoring dan interpretasi. John E. Exner menggabungkan system dari para ahli yang menggunakan tes Rorschach dalam buku dengan judul Rorschach the Comprehensive System.


Sumber Refrensi:
Anastasi, Anna & Urbina, Susana   psychological testing 7e
Kaplan, Robert M & Saccuzo, Dennis P 5h ed psychological testing

Sumber lain:

Review Materi UTS


REVIEW UTS

HAAAYY…HAYYY TEMAN-TEMAN BLOG SEMUANYA KALI INI SAYA INGIN BERBAGI MENGENAI REVIEW SOAL DAN JAWABAN UTS DENGAN DISKUSI YANG SAYA LAKUKAN BERSAMA MAS SETA.. SBB:


Ø  Psikodiagnostik  ternya paling penting ada solusi dan treatmen yang tepat dalam permasalahan di manusia.
Ø  Ilmu-ilmu lain yang terkait dengan psikodiagnostik ialah, metodologi penelitian, statistic, psikometri, psikologi, dll
Ø  Perbedaan mental abilty dan mental tes ialah, kalau mental ability adalah kemampuan seseorang untuk mengatasi problem solving, sedangkan mental tes adalah alat untuk melihat seberapa akurat potensi nya
Ø  Perbedaan dari aptitude, attitude, personality, ialah: Aptitude adalah yang sudah ada sejak lahir, attitude adalah perilaku manusia ( Behaviour), Personality adalah tentang kepribadian manusia dan banyak definisi kepribadian antara lain definisi menurut allport dan skinner
Ø  Perbedaan S factor dan Tes accethment ialah: kalau S factor mengukur yang sprsifik, sedangkah tes accthement subjek nya jelas dan diterpakan dengan luas
Ø  Norma adalah bagaimana menggambarkan kita didalam kelompok kita sendiri, EX: normal dan abnprmal
Ø  Manfaat untuk psikodiagnostik adalah realistic, deskriptif, dan prediksi
Ø  Bakat terdapat:                - Ability
     -Interest
Ø  Attitude→Personality→kum[ulan perilaku→Habit (kebiasaan)→Trait→Tipe


Sumber: Hasil perkuliahan dari Psikodiagnostik I bersama Mas Seta( Dosen)