PERSONALITY
Kepribadian adalah prganisasi dinamik
dalam individu atas sistem-sistem
psikosofis yang menentukan penyesuaian dirinya yang khas terhadap
lingkungan. Menurut, Allport(1937)
Personality refers to those,
characteristic of the pearson that account for consistent pattern of feeling,
thinking, and behaving. Menurut, Pervin, carvon and john (2005)
Didalam personality terdapat beberapa jenis alat tes yaitu inventory, grafis
dan proyektif, yang masing –masingnya terdapat beberapat alat tes dari keduanya,
sbb:
Inventory
Kepribadian:
- MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventories)
MMPI
telah direvisi dan disusun ulang menjadi dua versi yang berbeda, MMPI-2
(Butcher, Dahlstrom, Graham, Tellegen, dan Kaemmer, 1989) dan MMPI-Adolescent (MMPI-A
– Buchler et al., 1992). Pada tahun 1960-an, MMPI dipandang sebagai tes
kepribadian terkemuka dan digunakan sesering atau lebih, pada subjek-subjek
yang normal dalam lingkungan konseling, pekerjaan, medis, militer, dan forensik
seperti pasien psikiatris.
Instrumen
yang sudah tidak tepat lagi karena norma-norma yang berdasar sempit dan
kadaluwarsa dari tes perlu diperbaharui dan direstandardisasi demi
kesinambungan MMPI.
Minnesota
Multiphasis Personality Inventory-2.
Butir-butir soal MMPI-2 terdiri dari 567 pernyataan afirmatif yang ditanggapi
peserta tes “Benar” atau “Salah”, 370 butir soal pertama, pada dasarnya sama
dengan butir-butir soal pada MMPI kecuali dalam hal perubahan editorial dan
pengaturan kembali, menyediakan semua respons yang dibutuhkan untuk memberi
skor 10 skala “klinis” yang asli dan tiga skala “validitas”, 197 butir
soal tersisa (107 di antaranya baru) diperlukan untuk menskor seluruh komplemen
yang terdiri dari 104 validitas baru, yang direvisi dan dipertahankan , serta
skala dan sub skala suplementer yang membangun inventori secara lengkap.
Dahsltrom (1993a) telah mempersiapkan suplemen manual yang menyediakan semua
informasi yang perlu untuk membandingkan butir-butir soal MMPI-2 dengan
butir-butir soal asli.
Minnesota
Multiphasic Personality Inventory-Adolescent (MMPI-A) adalah bentuk baru yang
dikembangkan secara spesifik untuk digunakan pada remaja. MMPI-A
memuat hampir semua segi MMPI dan MMPI-2, mencakup 13 skala dasar namun
dilakukan pengurangan panjang keseluruhan inventori menjadi hanya 478 butir
soal, dimasukkan butir-butir soal yang relevan dengan remaja, seperti masalah
sekolah dan keluarga, dan di atas segala-galanya persyaratan norma kecocokan
usia.
Dalam
perkembangannya maju sejalan dengan MMPI-2 dan MMPI-A, sebagaimana dengan kebanyakan rangkaian tes
lainnya, komputerisasi prosedur untuk administrasi, penentuan skor dan
interpretasi inventori serta pengembangan penerjemahan instrumen ke dalam
berbagai bahasa. (Roper, Ben-Porath dan Butcher, 1991, 1995).
2. CPI
(California Psychological Inventory)
CPI
dikembangkan secara khusus pada populasi orang dewasa. Dalam revisi
terakhir CPI terdiri dari 434 butir soal yang harus dijawab “Benar” atau
“Salah” dan menghasilkan skor pada 20 skala (Gough dan Bradly, 1996). CPI pada
awal diterbitkan tahun 1956. Pada awalnya terdiri dari 480 butir soal,
diturunkan menjadi 462 butir soal dan terakhir 434 butir soal
3.
PIC (Personality Inventory for Children)
Dikembangkan
melalui 20 tahun riset oleh sekelompok peneliti di Universitas Minnesota yang
secara mendalam terpengaruh oleh dasar pemikiran dan penggunaan klinis MMPI. PIC
dirancang untuk anak dan remaja usia 3 sampai 16 tahun. PIC awalnya terdiri
dari 600 butir soal, yang dikelompokkan ke dalam tiga skala validitas (skala
kebohongan, skala frekuensi dan skala sikap defensif), sebuah skala penyaringan
umum dan 12 skala klinis. PIC direvisi menjadi PIC-R dan jumlah butir soalnya
dikurangi dari 600 butir soal menjadi 420. PIC-R bukanlah laporan inventori
diri melainkan inventori perilaku teramati. (hasil pelaporan orang tua).
Personality Inventory for Youth (PIY) (Lachar dan Gruber, 1993), terdiri atas
280 butir soal yang direvisi menjadi 270 butir soal, dikembangkan sebagai
ukuran laporan diri yang sejajar dengan PIC-R.
Kedua
alat ini menyediakan seperangkat alat multidimensi terpadu yang secara khusus
dirancang untuk digunakan pada anak-anak dan remaja.
4.
16 PF (Sixteen Personality Factor Questionnaire)
Disusun
oleh : Cattell dan rekan-rekan kerjanya yang sekarang sudah memasuki edisi
kelima (1993). Pertama kali diterbitkan tahun 1949. 16 PF (sixteen Personality
Factor Questionnaire)
16
PF dirancang untuk umur 16 tahun ke atas dan menghasilkan 16 skor dalam
ciri-ciri, seperti : keberanian sosial, dominasi, kewaspadaan, stabilitas
emosional, dan kesadaran peraturan.
5.
MCMI (Millon Clinical Multiaxial Inventory)
Mengikuti
tradisi MMPI dan dirancang untuk maksud yang sama. MCMI-III-Million, Million
and Davis, 1994) Diterbitkan pertama kali tahun 1977. Belakangan dikembangkan
menjadi 2 . Salah satunya adalah Million Adolescent Clinical Inventory
(MACI-Million, Million dan Davis, 1993) digunakan untuk anak usia 13 dan 19
tahun dalam lingkup klinis. Sedangkan Million Indenx of Personality Styles
(MIPS-Million, 1994) untuk orang dewasa.
6.
EPPS (Edward Personal Preference Schedule)
Dirancangkan
untuk menaksir sistem kebutuhan nyata dikemukakan oleh Murray dan
rekan-rekannya di Harvard Psychological Clinic (Murray, et.al., 1938) Yang
akhirnya dibuatlah Edward Personal Preference Schedule (EPPS-Edward, 1959).
Dimulai dari 15 kebutuhan yang berasal dari daftar Murray. Inventori ini
terdiri atas 210 pasang pernyataan dimana butir soal dari 12 skala lainnya.
EPPS
perlu direvisi untuk menghapus kelemahan teknis terkait butir soal dan
interpretasi skornya. Aspek need yang diungkap, diantaranya;
Ø Kemampuan untuk berprestasi
Ø Kemampuan menyesuaikan diri
Ø Kemampuan menunaikan tugas
Ø Kebutuhan untuk menunjukan diri
Ø Kebutuhan untuk mandiri
Ø Kebutuhan untuk berempati
Ø Kebutuhan perhatian terhadap sesame
Ø Kebutuhan akan hubungan sosial
Ø Keinginan untuk memimpin
Ø Keinginan untuk kompromi
Ø Kebutuhan memberikan perhatian
Ø Kebutuhan akan stimulasi dari luar
Ø Kemampuan mengahadapi berbagai
rintangan
Ø Kebutuhan memberikan perhatian dari
lawan jenis
Ø Kebutuhan untuk bertentangan dengan
orang lain
Cukup
banyak sekali aspek yang diungkap EPPS, namun pada dasarnya tes ini akan
dikelompokan menjadi tiga aspek, yaitu sikap kerja, aspek sosial, dan
aspek emosi.
7.
PRF (Personality Research Form) (Costa dan McCrae, 1988)
PRF
mencontoh pendekatan Douglas N Jackson terhadap pengembangan tes kepribadian.
Tersedia dalam lima pilihan berbeda, termasuk dua rangkaian form paralel (A,B
dan AA, BB) dari 300 dan 400 butir soal. Teknik analisis lebih canggih
menggunakan komputer terdiri dari 352 butir soal dari butir-butir soal terbaik.
Seperti instrumen kepribadian lainnya PRF mengambil teori kepribadian Murray
sebagai titik tolak.
8.
Jackson’s Basic Personality Inventory
Jackson
Personality Inventory Revised (JPI-R) dikembangkan setelah PRF melalui prosedur
penyusunan skala yang sama dengan PRF namun lebih sempurna (Jackson, 1976,
1994a) Jackson menggunakan standar ketat yang sama pada penyusunan Basic
Personality Inventory (BPI-Jackson, 1989a). BPI sudah tampak menjanjikan untuk
digunakan secara klinis pada bidang kenakalan remaja (Holden & Jackson,
1992)
9.
TAT (Thematic Apperception Test)
Pertama
kali dikembangkan oleh Henry Murray dan stafnya di Harvard Psychological Clinic
(Murray, et al., 1938). Materi-materi TAT terdiri dari 19 kartu yang memuat
gambar-gambar kabur dalam warna hitam dan putih serta kartu kosong. Responden
diminta mengarang cerita sesuai dengan tiap gambar, menceriterakan apa yang
mengarah pada peristiwa sebagaimana tergambar dalam gambar itu, mendeskripsikan
apa yang terjadi waktu itu, kemudian membuat cerita tentang hal itu.
TAT
telah disiapkan dalam survei atas sikap buruh, kelompok minoritas, otoritas
dsb.(D.T. Campbell, 1950; R Harrison, 1965). Dalam perkembangannya tes
yang lebih baru dikembangkan, Apperception Tes for Children (RATC) oleh
(Mc Arthur dan Roberts, 1982), masih dalam bentuk kartu gambar. RATC
menyediakan 16 kartu stimulus. Gambar-gambar itu diplih untuk
melukiskan situasi antarpribadi yang telah dikenal dimana ada
anak-anak dalam hubungannya dengan orang dewasa atau anak-anak
lainnya.
10. Myers-Briggs
Type Indicator (MBTI):
Adalah instrumen yang mengukur beberapa
aspek kecerdasan individu, kepribadian, bakat, dll. MBTI ini dirancang untuk
mengukur tipe kepribadian Anda dan merupakan instrumen yang paling banyak
digunakan. Telah diperbarui dan divalidasi secara ketat selama lebih dari tujuh
puluh tahun. MBTI dapat digunakan untuk personal, relationships, karir dan tim
kerja. Bagaimana analisis kekuatan diri Anda, karir yang sesuai, relationships, dan apa
formula yang baik untuk pribadi Anda. Hal ini sering digunakan untuk
menyeimbangkan kepribadian yang berbeda sehingga mereka dapat membangun pribadi
tangguh, menjalin hubungan personal lebih baik atau bekerja lebih efektif.
Tes
Inventory Minat
- SCII (Strong-Campbell Interest Inventory)
- JVIS (Jackson Vocationalinterest Survey)
- KPR-V (Kuder Preference Record - Vocational)
- CAI (Career Assessment Inventory)
- RMIB (The rothwell-Miller Interest Blank)
C.
Tes Inventori Nilai
- Study OF Value
- WVI (Work Value Inventory)
Grafis:
- DAP (Draw a Person) Test,
- BAUM Test,
- HTP (House Tree Person) Test,
- Wartegg Test.
Pada
saat permulaan pelaksanaan tes harus dimulai dengan rapport yang baik,
yang bertujuan membuat testee merasa nyaman dan tenang. Setelah rapport
terjalin dengan baik, maka tester mulai memberikan instruksi tes. Instruksi tes diberikan dengan
sejelas-jelasnya agar testee mudah memahaminya. Tester juga harus
memastikan bahwa instruksi yang diberikannya dimengerti oleh testee. Adapun
waktu yang dipergunakan untuk tes grafis sebenarnya tidak dibatasi (bidang klinis),
namun waktu yang biasa digunakan untuk DAP (Draw a Person) Test, BAUM
Test, HTP (House Tree Person) Test adalah ± 7-10 menit,
dan untuk wartegg test adalah ± 15 menit.
Proyektif:
Dalam journal of personality assessment,
oleh Gregory J. Meyer dan John E. Kurtz, pada dasarnya terdapat dua macam jenis
tes dalam psikologi. Kedua tes tersebut yaitu tes mengungkap aspek kognitif dan
aspek kepribadian. Tes kepribadian itu sendiri dibagi menjadi dua bagian, tes
objektif dan proyektif.
Dalam
tes-tes kepribadian dengan pendekatan proyektif, individu memberikan respon
pada stimulus yang tidak terstruktur dan ambigu, dimana hal ini berbeda dengan
tes objektif yang memuat beberapa pertanyaan berstruktur. Sehingga diharapkan dengan
menggunakan tes proyektif, individu secara tidak sadar akan mengungkap dan
menggambarkan struktur dan dinamika kepribadiannya.
Teknik
proyektif yang banyak dikenal dan digunakan secara luas oleh ahli psikologi
lainnya yaitu tes Rorschach, Thematic Apperception Test (TAT), Children’s
Apperception Test (CAT), tes Draw-A-Person (DAP), tes Make-A-Picture Story
(MAPS), Michigan Picture Story Test, dan Sentence Completion Test. Berikut
adalah penjelasan lebih lanjut mengenai tes-tes tersebut:
Thematic
Apperception Test (TAT):
TAT
adalah yang dikenal sebagai teknik interpretasi gambar karena menggunakan
rangkaian standar provokatif berupa gambar yang ambigu dan subjek yang harus
menceritakan sebuah cerita dari gambar yang tertera. Subjek diminta untuk
mengatakan sebagai sebuah cerita yang dramatis.
Children’s
Apperception Test (CAT):
Bentuk
lain dari TAT adalah CAT (Children’s Apperception Test), yang digunakan untuk anak anak. CAT menampilkan sepuluh gambar binatang dalam konteks
sosial manusia seperti memainkan game atau tidur di tempat tidur. Pada saat
ini, versi ini dikenal sebagai CAT atau CAT-A (gambar binatang).
Michigan
Picture Story Test (MPST):
Tes
ini hampir sama dengan kedua tes diatas dan terdiri dari material yang
menggambarkan anak-anak dalam hubungannya dengan orang tua, polisi, dan figur
otoriter lainnya, juga teman-teman. Tes ini sangat bermanfaat dalam melihat
struktur dari sikap anak-anak terhadap orang dewasa dan teman-teman sekaligus
mengevaluasi masalah yang mungkin timbul.
Make-A-Picture
Story (MAPS):
Tes
ini juga hampir sama dengan MPST dalam interpretasi dan tujuan yang dimiliki.
Perbedaannya, individu boleh memilih karakter yang ada untuk membuat sebuah
cerita berdasarkan situasi yang ada.
Figure
Drawing: Mungkin
sebagian dari kita pernah melakukan tes ini. Dalam tes ini, kemampuan
menggambar bukanlah faktor utama. Salah satu bentuk tesnya adalah Draw-A-Person
(DAP), dimana individu diminta untuk menggambar seorang lelaki dan perempuan
menggunakan pensil dan kertas.
Incomplete
Sentence Test:
Dalam metode proyektif ini, terdiri dari
sejumlah kalimat tidak lengkap yang disajikan untuk dilengkapi. Biasanya bukan
merupakan tes standar dan tidak diperlakukan secara kuantitatif. Penting
sebagai bahan pertimbangan dalam situasi klinis
yang memiliki asumsi bahwa respon individu terhadap stimulus yang ambigu
merupakan proyeksi dari hal-hal yang ada dalam ketidaksadaran. Respon yang
diberikan subjek dapat memberikan gambaran area konflik, termasuk juga
kelebihan dan kekurangan dari kepribadian subjek.
Competency
Screening Test:
Diberikan
kepada individu yang menjadi terdakwa untuk mempelajari interscorer kehandalan
dan validitas prediktif tentang status mental atau inteligensi individu terkait
dengan kasus individu yang sedang terjadi. Tes juga secara signifikan
membedakan antara individu yang dikategorikan oleh praktisi sebagai tidak
berkompetensi secara mental dan yang dikategorikan sebagai kompeten dalam sidng
kasus yang dijalani.
Rorschach
Test
The
Rorschach test juga dikenal sebagai tes inkblot Rorschach atau sekadar tes
Inkblot adalah sebuah tes psikologi di mana subjek mempersepsi sebuah bentuk
gambar tinta yang dicatat dan kemudian dianalisis dengan menggunakan
interpretasi psikologis. Beberapa psikolog menggunakan tes ini untuk memeriksa
kepribadian seseorang baik karakteristik maupun fungsi emosional. Telah
digunakan untuk mendeteksi gangguan pikiran yang mendasari individu, terutama
dalam kasus-kasus di mana pasien tidak mau untuk menggambarkan proses berpikir
mereka secara terbuka. Tes ini mengambil namadari penciptanya yaitu psikolog
dari Swiss, Hermann Rorschach.
Dasar
Pemikiran Tes Rorschach:
Ø Asumsi → ada hubungan antara
persepsi dengan kepribadian.
Ø Bercak tinta → ambigous dan
unstructured, yaitu persepsi personal, spontan dan tidak dipelajari.
Ø Tujuan utama →mendeskripsikan
kepribadian seseorang secara keseluruhan (Gestalt)
Penerapan
Tes Rorschach:
- Bidangklinis: bidang klinis, rumah sakit, klinik psikiatris dan psikologis.
- Alat diagnostic.
- Terapi.
- Bidang militer.
- Industri.
- Medis.
- Penelitian: psikologi sosial, antropologi.
Pengembangan
Tes Rorschach :
Tokoh-tokoh yang mengembangkan tes Rorschah adalah Samuel
Beck, Bruno Klopfer, Zygmunt Piotrowski, Marguerite Hertz, David Rapaport.
Kesamaan tokoh tersebut adalah menggunakan bercak tes Rorschach 10 kartu dan
dasar Psikodiagnostik, Perbedaannya adalah pada system scoring dan
interpretasi. John E. Exner menggabungkan system dari para ahli yang
menggunakan tes Rorschach dalam buku dengan judul Rorschach the Comprehensive
System.
Sumber Refrensi:
Anastasi, Anna & Urbina,
Susana psychological testing 7e
Kaplan, Robert M &
Saccuzo, Dennis P 5h ed psychological testing
Sumber lain: